PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisme memiliki kemampuan yang berbeda-beda daya adaptasi terhadap lingkungannya, ada organisme mampu mempertahankan suhu tubuhnya (endoterm) dan adapula yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya (eksoterm).
Secara garis besar hewan digolongkan atas dua kriteri, yakni hewan berdarah panas/homoitern dan berdarah dingin/poikilotern. Metabolisme merupakan sumber utama panas dalam tubuh.
Nervus vagis merupakan syaraf otak kesepuluh yaitu sistem syaraf komponen yang menghubungkan jantung dengan otak atau syaraf campuran dengan komponen fungsional.rambut getar pada katak berfungsi sebagai alat pembantu untuk mendorong makanan makanan pada saat menelan.
Tujuan dan kegunaan
1. Thermoregulasi pada mamalia dan amphibi
Tujuan dari praktikum thermoregulasi adalah untuk mengukur suhu tubuh manusia dan katak pada berbagai kondisi.
Kegunaan dari praktikum thermoregulasi adalah agar kita mengetahui cara menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu tersebut.serta mengetahui apakah suhu tubuh manusia dan katak di pengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
2. Rambut getar
Tujuan dari praktikum rambut getar adalah untuk mengetahui bagaimana gerakan rambut getar serta pengaruhnya terhadap proses menelan serta jenis- jenis rambut getar dalam mulut katak.
Kegunaan dari praktikum rambut getar adalah agar kita dapat mengetahui bentuk dan gerakan rambut getar pada katak.
3. Proses menelan
Tujuan dari praktikum mengenai proses menelan adalah untuk mengatahui hal-hal yang mempengaruhi proses menelan pada manusia.
Kegunaan dari praktikum mengenai proses menelan adalah agar kita mengetahui jalannya proses menelan pada manusia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
TINJAUAN PUSTAKA
1. Thermoregulasi pada mamalia dan amphibi
Thermosfiologi merupakan suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu tinggi internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolerir. Suhu sangat berpengareuh terhadap tingkat metabolisme, suhu yang tinggi akan menyebabkan aktivitas yang dapat menyebabkan molekul-molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya makin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan antara satu molekul dengan molekul yang lain semakin besar pula. Akan tetapi, kenaikan aktivitas metabolisme di dalam tubuh hanya akan bertambah seiring dengan kenaikan suhu hingga batas tertentu saja. Hal ini disebabkan metabolisme di dalam tubuh diatur oleh enzim yang memiliki suhu optimum dalam bekerja. Jika sehu lingkungan atau suhu tubuh meningkat atau menurun drastis, enzim, enzim tersebut dapat terdenaturasi dan kehilangan fungsinya (Anonima, 2009).
Thermoregulasi merupakan hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungannya. Perolehan panas tubuh pada hewan eksoterm tergantung pada berbagai sumber panas di lingkungan luar. Masalah yang dihadapi hewan eksoterm tidak sama, tetapi tergantung pada jenis habitatnya. Seperti thermoregulasi pada eksoterm aquatik, suhu pada lingkungan aquatik relatif stabil sehingga hewan yang hidup didalamnya tidak mengalami adanya permasalahan suhu lingkungan myang rumit. Dalam lingkungan aquatik, hewan tidak mungkin melepaskan panas tubuh dengan cara evaporasi. Pelepasan panas melalui dalam tubuh hewan ekstoterm (ikan) terutama terjadi melalui insang (Isnaeni, 2006).
Thermoregulasi pada hewan endoterm merupakan hewan yang panas tubuhnya berasal dari dalam tubuhnya, sebagai hasil dari metabolisme tubuh . Suhu tubuh hewan endoterm termasuk didalamnya, yaitu burung (aves) dan juga mamalia, sedangkan hewan lainnya termasuk sebagai hewan ekstoterm. Akan tetapi, kenyataannya yang ada menunjukkan bahwa ikan tuna juga dapat mempertahankan suhu tubuhnya pada tingkat tertentu. Adapun cara-cara yang dilakukan oleh hewan endoterm dalam melawan suhu yang sangat panas adalah meningkatkan pelepasan panas tubuh dengan meningkatkan penguapan, baik melalui proses berekeringat atau terengah-engah. Melakukan gular gluttering yaitu suatu proses menggerakkan daerah kerongkongan secara cepat dan terus menerus sehingga penguapan melalui saluran pernafasan (dan mulut) dapat meningkat, dan akibatnya pelepasan panas tubuh juga meningkat, menggunakan strategi hipertermik, yaitu suatu proses mempertahankan atau menyimpan kelebihan panas metabolik di dalam ukuran tubuh sehingga suhu tubuh dapat meningkat sangat tinggi (Isnaeni, 2006).
Amphibi tergolong hewan berdarah dingin karena mekanisme penyesuaian relatif rudimenter dan spesial, suhu tubuhnya naik turun dalam perbatasan yang luas. Menurut Ganun (1981), suhu normal pada manusia antara 36-370C.
Manusia dan hewan endotern mampu memproduksi panas dari hasil metabolisme yang sangat tinggi sehingga temperatur tubuhnya tergantung pada produksi dan panas metabolisme (Ganong, 1983). Eksotern ditentukan oleh suhu lingkungan namun beberapa spesies mempunyai tingkahlaku untuk tinggal pada suhu yang disukai. Kontuinitas pemeliharaan temperatur interna tubuh terutama ditentukan oleh faktor tingkah laku (Fauzia dan Tandi, 1977).
2. Rambut getar
Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan mempunyai fungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavumn oris (Anonimd, 2008).
Makanan yang masuk ke dalam rongga mulut merupakan proses utama dari pencernaan di mana rongga mulut dibatasi oleh rahang a tas dan bawah (Djuanda, 1983).
Langit-langit (palatum) terdiri dari dua bagian yaitu palatum durum yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum sebelah depan tulang maxillaris sedang palatum molle merupakan lipatan menggantung di belakang palatum durum, dapat bergerak yang terdiri atas jaringan fibrous dengan selaput lendir dikendalikan oleh ototnya sendiri.
Jumlah rambut getar mempengaruhi proses menelan. Semakin banyak rambut getar semakin cepat proses menelan, sebaliknya semakin sedikit rambut getar semakin lambat proses menelan (Pearce, 1992).
3.Proses menelan
Menelan adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan oleh makhluk hidup supaya proses kehidupannya tetap berlangsung. Proses pencernaan berhubungan dengan proses menelan dimana merupakan mekanisme yang kompleks, dimana kelenjar ludah sangat berperan untuk memudahkan proses penelanan tersebut, kemudian makanan ke oesofagus karena kelenjar peristaltic lingkaran tersebut pada serabut otot di depan makanan mengendor dan yang di belakang berkontraksi, gelombang peristaltic mengantarkan bolus makanan ke lambung.
Gerakan makanan diatur oleh serangkaian fase volunter dan diikuti oleh fase involunter. Menelan dapat dilakukan pada waktu tidur (Ganong, 1988). Kimball (1987) mengatakan bahwa pada saat makanan masuk keoesophagus, gerkan dikendalikan oleh gerakan pristaltik agar makanan mudah masuk kelambung, walaupun sedikit mengalami gangguan karena adanya gaya grafitasi bumi.
Gigi dan lidah sebagai penghancur makanan seccara mekanik dalam mulut dan berperan mencampur makanan dengan saliva yang berupa cairan yang diekskresikan oleh kelenjar lidah. Lidah berfungsi memanipulasi makanan dari mulut dan membantu dalam menelan. (Kimball, 1987). Sewaktu menelan pernapasan berhenti sementara laring menggerakkan bolus ke oesophagus.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Praktikum mengenai thermoregulasi mamalia dan amphibi serta rambut getar dan proses menelan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 desember 2011, pukul 10.00 sampai selesai yang bertempat di laboraturium kampus I Umpar jln. Muhammadiyah Parepare.
Materi praktik
Alat yang digunakan adalah termometer, gelas beker, gelas air minum, kertas saring, sumde pingset, gunting, papan katak, jarum pentul, gabus, kapas, arloji, obbjek glass, mikroskop dan gelas ukur.
Bahan yang digunakan adalah air es, air hangat, air aqua, katak, larutan ringer, alkohol 75%, pisang dan biskuit.
Metode praktikum
a. Thermoregulasi mamalia dan amphibi
Suhu tubuh manusia.
Seorang dengan bagian atas tubuhnya dibuka dan dibaringkan dngan tangan horisontal. Mulut harus ditutup dan bernafas lewt hidung. Sebuah thermometer klinus dimasukkan dalam ketiak. Sebelum dimasukkan, jika suhu tercatat lebih rendah mungkin karena keringat mengakibatkan pendinginan ruang ketiak oleh penguapan. Setelah termometer normal, dipasang kembali dengan menekan lengan atasnya pada thorax. Dengan demikian terbentuklah suhu ruangan tetutup sekirat ruang air raksa. Biarkan selama 10 menit kemudian lihat hsilnya. Kemudian biarkan sampel berbaring dan bernapas dengan tenang selama dua menit lalu mulut terbuka. Masukkan kembali termometer di bawah lidah setelah terlebih dulu dinormalkan. Setelah 5 menit pertama catat suhu dan sesudah 5 menit kedua dengan tidak menurunkan termometer terlebih dahulu dan setelah termometer diturunkan orang tersebut berkumur dengan air es selama 1 menit kemudian masukkan termometer kebawah lidah dan catat suhu setelalh 5 menit pertama dan setelalh 5 menit kedua degan tidak menurunkan termometer. Catat pula nama, kelamin, tinggi dan berat badan orang tersebut.
Suhu tubuh katak
Seekor katak diikat terbentang pada papan katak lalu ukur suhu tubuhnya dengan memasukkan termometer keoesophagus (melalui mulut) dan catat setelah 5 menit. Lalu katak direndam dalam air selama 5 menit dan masukkan kembali termometer, catat suhunya. Setelah itu katak direndam dalam air panas 400C selama 5 menit dan termometer tetap berada oesophagus, catat kembali suhunya
b. Rambut getar
Sterilkan alat sebelum digunakan. Seekor katak dirusak otaknya, dilentang di atas papan preparat. Lalu kedua mulut disobek dengan gunting dan mandibula (rahang bawah) dikuahkan sejauh mungkin. Perhatikan bagian rahang atas (maxilla) dan gambar lengkap nama tiap bagian. Lalu ambil sepotong gabus yang dibasahi dengan larutan ringer dan letakkan pada langit-langit rahang atas lalu amati gabus tersebut (gabus akan bergerak ke arah dalam, walau papan dimiringkan). Tentukan daerah mana yang lebih cepat bergerak, dan ambil sebagian dari selaput lendir mulut katak lalu letakkan di atas objek glass dan amati gerakan rambut dengan mikroskop
c. Proses menelan
Pengaruh pernapasan pada proses menelan
Mulut diisi penuh dengan air (tidak ditelan) dan terus bernapas biasa, kemuudian perhatikan efek respirasu terhadap proses menelan.
Proses menelan tanpa bolus basah
Proses menelan dilakukan beberapa kali tanpa ada apa-apa di mulut kemudian diperhatikan pada saat menelan yang keempat dan kelima. Mulut dikeringkan dengan kertas isap atau dengan larutan atropin (1:100), kemudian ditelan dengan biskuit yang telah dihaluskan apakah proses menelan sangat sukar atau tidak.
Menelan dan merangkatnya laring
Laring dipegang erat-erat dengan tangan dan dicoba menelan, telan pisang. Pisang akan sampai juga dilambung karena adanya gerakan prostaltik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Thermoregulasi mamalia dan amphibi
Hasil pengamatan sebagai berikut:
Identitas sampel:
Nama : Ramlah udding
Kelamin : perempuan
Tinggi : 159 cm
Berat : 38 kg
Perlakuan
| |||||||||||
Normal
|
Air panas
|
Air dingin
|
Ketiak
|
Di bawah lidah
| |||||||
5 menit
|
10 menit
|
5 menit
|
10 menit
|
5 menit
|
10 menit
| ||||||
37,01oC
|
38,81oC
|
38,31oC
|
35,51oC
|
35,01oC
|
39,01oC
|
37,01oC
|
37,51oC
| ||||
38,56oC
|
35,26oC
|
37,26oC
| |||||||||
Table :suhu tubuh pada manusia
Dari hasil pengamatan suhu tubuh manusia jauh berbeda dengan katak. Pada suhu normal dan perlakuan dengan air es tidak mengalami perbedaan yang signifikan hanya berbeda 1,75oC. sedangkan perlakuan dengan air panas terjadi kenaikan suhu 1,55oC dari suhu normal, menurut Ganong (1981) bahwa suhu normal manusia adalah 370C, hal ini menunjukkan kenaikan suhu normal pada tubuh sampel yang dilihat dari perubahan perlakuan es. Hal ini berarti suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya atau dapat menjaga temperatur agar tetap konstant dengan jalan mempertahankan suhu tubuh dalam batas-batas yang sempit meskipun fluktuasi suhu disekitarnya besar.
Perlakuan (t)
| ||
Normal
|
Air es
|
Air Panas
|
30,01oC
|
29,01oC
|
36,01oC
|
Tabel: suhu tubuh pada katak
Hasil pengamatan suhu tubuh katak pada suhu normal yaitu 300C, perlakuan air es dan air panas terjadi perubahan yang signifikan. Ini membuktikan bahwa suhu tubuh katak terpengaruh oleh lingkungannya atau bersifat poikiloterm. Sesuai dengan pendapat Tjitrosoepomo (1972) yaitu suhu tubuh amphibi tergantung pada lingkungannya sehingga disebut hewan berdarah dingin.
b. Rambut getar
Palatum durum tersusun oleh tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tubuh maxillaris, sebelah belakang terdapat palatum molle yang merupakan lipatan tergantung dapat bergerak dan terdiri atas jaringan fibrous dan selaput lendir yang mengandung rambut getar (Pearce, 1992). Rambut getar merupakan benang halus yang membantu pergerakan zat makanan dari mulut masuk ke oesophagus atau pharink.
Pengamatan dengan mikroskop terlihat rambut getar melakukan gerakan yang membantu makanan masuk ke oesophagus dan pergerakan ini akan konstan selama katak masih hidup.
- Proses menelan
No
|
Perlakuan
|
Proses menelan
| |
Pria
| |||
Dapat
|
Tidak dapat
| ||
1
2
3
4
5
|
Pengaruh pernapasan pada proses menelan
Proses menelan tanpa saliva
Proses menelan dengan krispi halus
Proses menelan dengan laring tersiksa
Proses menelan dengan kepala di bawah
|
-
-
-
-
+
|
+
+
+
+
-
|
Tabel. Hasil pengamatan proses menelan dengan berbagai macam perlakuan
Proses menelan dengan normal tidak dapat bersamaan dengan proses bernapas, karena pada saat air berada di mulut sebelum ditelan, pernapasan terhenti karena ada sekat yang membatasi bolus yang akan menuju kekerongkongan dengan gerakan lidah yang terangkat akan menelan bolus tersebut kelangit-langit dan kemudian makanan akan terdorong dengan bantuan lidah.
Kimbala (1989) mengatakan bahwa air liur atau saliva berfungsi membasahi makanan agar mudah ditelan. Sehingga mulut yang dikeringkan dengan tissu tidak dapat membuat biskuit tertelan akibat bolus yang kering.
Gmbr.Proses menelan dengan posisi kepala di bawah
Gmbr.proses bernafas dengan mulut penuh air
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:
a. Thermoregulasi mamalia dan amphibi
Suhu tubuh pada manusia tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungannya dan tergolong ke dalam hewan endoterm. Sedangkan suhu tubuh pada katak dipengaruhi oleh suhu lingkungan yang ada disekitarnya, dan tergolong ke dalam golongan hewan yang eksoterm
b. Rambut getar
Mulut katak mempunyai banyak bagian-bagian yang sangat kompleks dan mempunyai fungsi khusus dalam pencernaan seperti lidah. Rambut getar pada katak terdiri dari gelembung udara dan cairan sitoplasma. Kelenjar yang berhubungan dengan saluran pencernaan adalah kelenjar saliva, pancreas, hati, dan empedu.Rambut getar berfungsi untuk membantu pergerakan makanan masuk keoesophagus
c. Proses menelan
Kemampuan menelan dari laki-laki dan perempuan dengan berbagai perlakuan terlihat pada saat menelan dengan bolus serta pada bolus basah laki-laki dan perempuan bernilai (+) sedangkan pada saat menelan dengan bolus kering dan dengan posisi larynk tertahan baik laki-laki maupun perempuan bernilai (-). Akan tetapi pada saat menelan dengan posisi terbalik bernilai (+).
Saran
Sebaiknya alat-alat di laboratorium yang sudah rusak sebaiknya diganti agar praktikum dapat berjalan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi 4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ganong, William. 2003. Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Penerbit:Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Gibson. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. EGC, Jakarta.
Isnaeni, 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.
Isnaeni, 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius, Yogyakarta.
Rachman, Erwin.dkk. 2007. Fisiologi. Universitas Indonesia Timur. Makassar.
Rahadian. 2009. Sistem Ekskresi pada Manusia
Rahadian. 2009. Sistem Ekskresi pada Manusia
. http://poexpoe.files.wordpress.com/ /sistem-ekskresi-manusia1.pdf. ( Diakses pada tanggal 29 desember 2011 ) Tanggal 24 Februari 2009.
Sonjaya, Herry. 2008. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Universitas
Sonjaya, Herry. 2008. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Universitas
Hasanuddin, Makassar.
Tambayong, Jan. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Penerbit:Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat Edisi 10. Penerbit:Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
NOTE: " BUAT LAMPIRAN GAMBAR MASUKKAN SESUAI DARI HASIL PRAKTEK TEMAN SOALNYA JARINGAN GUA LEMOT GAK KUAT BUAT UPLOAD LAMPIRAN FOTONYA. "
TENG KIYUW.